![](data:image/svg+xml;utf8,<svg xmlns='http://www.w3.org/2000/svg' width='50' height='100'><circle cx='0' cy="50" r='50' fill='rgb(255,255,255)'/></svg>)
Hallo Sobat Ardes Tour bagi kalian yang sedang merencanakan trip Ke Jogja jangan lupa untuk mencoba kuliner khas Jogja. Selain terkenal dengan kebudayaan dan wisatanya, Jogja juga merupakan surga bagi penggemar kuliner. Dari 1 kota dan 4 kabupaten di Jogja setiap kota dan kabupaten memiliki makanan khas legendaris yang beragam mulai dari makanan berat, jajanan, kue dan minuman rempah khas dearah Jogja. Selain makanan dan minuman khas Jogja juga banyak pilihan makanan dan minuman kekinian yang bisa sobat coba. Di pembahasan kali ini mimin membahas salah satu makanan khas yang legendaris di Jogja, yup apalagi kalau bukan Gudeg. Menurut beberapa sumber sejarah, resep gudeg ditemukan pada masa Panembahan Senopati (1587-1601), pendiri Kesultanan Mataram Islam yang juga kakek Sultan Agung. Saat hendak mendirikan Kesultanan Mataram Islam, Panembahan Senopati harus membuka hutan belantara yang dikenal sebutan Alas Mentaok. Para prajurit dan kaum pekerja bersama-sama membabat hutan yang kelak menjadi Yogyakarta ini. Ternyata, di hutan ini banyak terdapat pohon nangka dan pohon kelapa. Nangka muda dan kelapa hasil dari pembukaan hutan kemudian diolah untuk santapan bersama. Nangka muda dimasak dengan santan dari kelapa ditambah gula aren, berbagai bumbu, serta rempah-rempah, kemudian dimasak di dalam kuali besar yang diaduk-aduk dengan menggunakan sendok besar mirip dayung. Supaya merata, dikutip dari buku Kuliner Yogyakarta: Pantas Dikenang Sepanjang Masa (2017) suntingan Murdijati Gardjito dan kawan-kawan, masakan itu diaduk dengan memutar-mutar sendok besar tersebut. Dari cara memasak dengan diaduk tersebut maka istilah hangudeg yang berarti “diaduk-aduk” menjadi cikal bakal makanan tersebut pada akhirnya dikenal dengan sebutan gudeg. Gudeg dikenal sebagai salah satu jenis kuliner khas dari Yogyakarta yang paling populer. Menurut catatan sejarah, makanan tradisional yang hingga kini masih lestari ini disukai segala golongan, dari raja-raja dan kalangan bangsawan, maupun prajurit, pegawai keraton, kaum pekerja, maupun rakyat kebanyakan. Umumnya gudeg terbuat dari gori yang biasa diolah menjadi gudeg basah dan gudeg kering. Gudeg biasanya disajikan dengan lauk pendamping tahu, tempe, ayam, atau telur yang dimasak dengan cara dibacem, sambel krecek yan memiliki rasa pedas dan tentunya dimakan dengan nasi putih. Selain dari bahan baku gori, gudeg juga bisa dibuat dengan putik bunga kelapa atau manggar, terkadang ditambahkan rebung alias bambu muda dan potongan daging. Gudeg manggar memiliki citarasa yang unik, teksturnya liat, dan tidak terlalu manis seperti gudeg nangka. Namun untuk gudeg manggar saat ini agak sulit ditemui karena bahan baku yang sulit didapatkan. Namun masih ada beberapa tempat di Yogyakarta yang menyediakan gudeg jenis ini. Namun Gudeg manggar justru kerap disajikan di resto-resto khusus atau di hotel-hotel berbintang dan konon digemari oleh keluarga Keraton Yogyakarta. Dengan rasa yang khas manis gurih Gudeg banyak digemari oleh wisatawan sebagai pilihan santapan saat berwisata ke Jogja. Dari banyak warung gudeg di Jogja berikut mimin Ardes rekomendasikan beberapa Gudeg legendaris yang enak buat sobat Ardes
1. Gudeg Mbah Lindu atau Mbok Lindu
santanaprima.com
Gudeg Mbah Lindu yang juga disebut juga Gudeg Mbok Lindu merupakan salah satu gudeg legendaris di Yogyakarta yang sangat populer. Mbok Lindu sang pemilik warung sudah mulai berjualan gudeg sejak usianya 13 tahun, tepatnya sejak tahun 1940-an. Karenanya Gudeg Mbok Lindu ini telah melewati beberapa zaman dan sangat populer di Jogja sebagai salah satu yang terenak serta dicari oleh wisatawan saat ke Jogja. Selain enak Gudeg Mbok Lindu merupakan warung gudeg tertua di Jogja. Sejak awal dibuka resep dan rsanya dipertahankan tanpa berubah sedikitpun. Bahkan proses pemasakan masih di jaga menggunakan tungku batu dan kayu bakar untuk manjaga orisinilitas rasa dan aroma gudeg. Lokasi warung Gudeg Mbok Lindu berada di kawasan Sosrowijayan. Jam buka mulai pukul 06.00 sampai pukul 12.00 WIB. Dengan harga paket gudeg mulai Rp. 15000,- sampai Rp. 55.000,- sudah mendapatkan Nasi/Bubur Gudeg, Krecek dan pilihan lauk sesuai paket. Meskipun Gudeg merupakan makanan tradisional namun pelanggan yang datang dan menikmati terdiri anak-anak, remaja, dewasa sampai orang tua. Kini Mbah Lindu sudah berpulang namun resep dan gudeg buatan beliau takan selalu dinikmati dan menjadi pilihan olah para pecinta kuliner.
2. Gudeg Yu Djum
paxelmarket.com
Selain gudeg Mbah Lindu, salah satu pilihan yang mimin rekomendasikan adalah gudeg Yu Djum yang dikenal legendaris. Warungnya sudah beroperasi sejak Yu Djum berusia 17 tahun. Rasa gudeg yang ditawarkan oleh Yu Djum ini memiliki ciri khas tersendiri, yaitu gudegnya yang kering, berwarna coklat kemerahan dengan rasa manis. Gudeg Yu Djum juga dimasak dengan cara tradisioanal sehingga memiliki rasa yang khas. Jika sobat mau mampir ke warung Gudeg Yu Djum sudah tersebar di beberapa daerah di Jogja, mimin sarankan mampir di Gudeg Yu Djum Ringroad karena posisinya yang strategis buka paling pagi pukul 07.00 dan tutup pukul 19.00 WIB. Gudeg Yu Djum Ringroad juga memiliki tempat parkir yang luas bisa menampung banyak Mobil dan Bus. Harga paket gudeg Yu Djum mulai Rp. 13.000,- saja sudah mendapatkan Nasi Gudeg, Krecek, Tahu/Tempe dan yang paling tinggi paket Nasi Gudeg, Krecek, Telur, Dada/Paha Atas dengan harga Rp. 52.000,-, sobat juga bisa memilih paket lainya yang tersedia. Gudeg Yu Djum juga tak kalah populer, maka tak heran warungnya sering dijadikan sebagai destinasi wisata kuliner. Jika sobat datang ke Yogyakarta dan penasaran dengan rasa gudegnya jangan lupa mampir untuk icip-icip. Gudeg legendaris ini juga telah ditinggal sang pemilik pada 2016 lalu. Namun, rasa gudegnya tetap menjadi favorit buat wisatawan.
3. Gudeg Manggar Bu Jumilan
carimakanaja.com
Selanjutanya terletak di kawasan Bantul ada gudeg legendaris yang bisa sobat coba. Warung gudegnya dikenal dengan nama Gudeg Manggar Bu Jumilan. Ada satu hal yang membuat gudeg ini berbeda dengan gudeg lainnya, yaitu ada pada campuran manggar pada proses pembuatannya. Manggar adalah kembang kelapa muda, sehingga menghasil gudeg yang teksturnya lebih padat dan terasa gurih. Oleh karena itu gudeg legendaris ini dinamakan 'Gudeg Manggar'. Satu porsi gudeg di sini memiliki harga yang terbilang terjangkau. Untuk harga satu porsi gudeg sekitar Rp 10.000 hingga Rp 25.000 kamu sudah bisa menikmati makanan khas Yogyakarta ini dengan pilihan berbagai lauk yang enak. Warung Gudeg Manggar Bu Jumilan ini bisa kamu kunjungi di Jl Srandakan Km 8, Bantul, Yogyakarta. Buka setiap hari dari pukul 05.30 sampai pukul 14.00 WIB jadi bisa sobat jadikan pilihan untuk sarapan ataupun makan siang. Bagaimana Sobat sudah gak ngiler pengen cobain gudeg-gudeg legendaris di Jogja? Kalau sobat berencana trip 1 hari ke Jogja dan mau mampir makan gudeg salah satu pilihan diatas bisa sobat coba. Itulah rekomendasi mimin Ardes untuk gudeg legendaris Jogja yang enak dan sudah teruji beberapa di zaman. Kalau Sobat mau trip 1 hari yang nyaman gak ribet pilih destinasi dan tempat kulineran bisa langsung hubungi mimin Ardes atau cek di website dan sosial media Ardes. Sampai ketemu di rekomendasi wisata mimin Ardes selanjutnya See You Sobat
