6 November 2024 3:15 pm

Sejarah Malioboro

Sejarah Malioboro
Malioboro merupakan nama salah satu jalan di pusat Kota Yogyakarta. Jalan Malioboro itu sendiri merupakan salah satu jalan dari tiga jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Malioboro, dan Jalan Jend. A. Yani. Jalan Malioboro merupakan poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta.

1. Sejarah Sejarah nama Malioboro menurut beberapa ahli yang berasal nama seorang kolonial Inggris yang bernama Marlborough yang pernah tinggal di Jogja pada tahun 1811- 1816 M. Namun semua itu dibantah oleh kerena tidak ada sumber yang pasti yang menjelaskan pendapat ini. Menurut Peter Carey dalam tulisannya tentang "Jalan Maliabara di Jurnal Archipel 27, 1984, menjelaskan bahwa pada masa lalu jalan Malyabhara atau yang memiliki arti berhiaskan karangan bunga adalah jalan dimana warga Yogyakarta menyambut rombongan tamu asing yang berkunjung ke keraton Ngayogyakarta.Dimana di sisi kanan dan kiri jalan dibuat hiasan dari daun kelapa, musik gamelan, dan barisan pengawal keraton dengan membawa tombak Pemerintah Hindia Belanda membangun Malioboro sebagai kawasan pusat perekonomian dan pemerintahan pada awal abad 19. Malioboro mulai populer pada era kolonial (1790-1945). Ketika itu, pemerintah Belanda membangun Benteng Vredeburg tahun 1790 di ujung selatan Malioboro. Belanda juga membangun Dutch Club atau Societeit Der Vereneging Djokdjakarta (1822), The Dutch Governor’s Residence (1830), Javasche Bank, dan Kantor Pos

2. Perkembangan Perkembangan Malioboro semakin pesat setiap waktu, ditambah dengan adanya perdagangan antara pemerintah Belanda dengan pedagang Tionghoa. Hingga tahun 1887, Jalan Malioboro dibagi dua setelah Stasiun Tugu Yogya dibangun. Malioboro juga memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Di jalan ini pernah terjadi pertempuran hebat antara pejuang Tanah Air dengan pasukan kolonial Belanda yang dikenal dengan peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949. Pasukan Merah Putih berhasil menaklukkan kekuatan Belanda dan menduduki Yogyakarta setelah enam jam bertempur. Hingga saat ini, Malioboro terus berkembang dengan tetap mempertahankan konsep aslinya dulu, Malioboro jadi pusat kehidupan masyarakat Yogya. Tempat-tempat strategis seperti Kantor Gubernur DIY, Gedung DPRD DIY, Pasar Induk Beringharjo, Teras Malioboro hingga Istana Presiden Gedung Agung juga berada di kawasan ini.

3. Malioboro Setelah Kemerdekaan Setelah kemerdekaan, Jalan Malioboro menjadi tempat pawai tahunan pasukan garnisun Yogya saat memperingati Hari Angkatan Bersenjata. Pada tahun 1980-an, jalan ini mengalami perubahan menjadi satu arah, menghubungkan jalur kereta api di utara hingga pasar Beringharjo di selatan. Kompleks perdana menteri (kepatihan) berada di sisi timur jalan. Sejarahnya juga dipengaruhi oleh iklan rokok Marlboro yang terpampang di bangunan terakhir di Jalan Malioboro. Jalan ini berkembang menjadi pusat komersial dengan berbagai toko dan menjadi destinasi wisata dan kuliner yang terkenal. Pada tahun 2013, dua ruas jalan diubah kembali ke nama aslinya oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X, yaitu Jalan Pangeran Mangkubumi menjadi Jalan Margo Utomo, dan Jalan Jenderal Achmad Yani menjadi Jalan Margo Mulyo. Seiring berjalannya waktu, pemerintah provinsi DIY melakukan penataan kawasan Jalan Malioboro dengan grand design semi pedestrian pada tahun 2019. Sarana prasarana dibangun pada 2021 dengan tujuan meningkatkan minat wisatawan. Relokasi pedagang kaki lima (PKL) ke Pusat UMKM depan Pasar Beringharjo dan bekas gedung Dinas Pariwisata DIY menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas kawasan ini. Jalan Malioboro tetap menjadi jantung kota Yogyakarta dengan peran ekonomi, hiburan, dan kuliner yang tak ternilai. Jejak sejarahnya berpadu dengan upaya pengembangan modern untuk menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi penduduk lokal dan wisatawan yang datang ke kota istimewa ini.

4. Wisata Sekitar Malioboro Tugu Pal Putih Monumen Tugu Yogyakarta ini berjarak sekitar 1-3 kilometer dari Malioboro, dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama 15 menit. Sobat bisa menikmati suasana malam di area tugu sambil nongkrong di angkringan di sepanjang jalan dengan pemandangan Tugu Jogja dan KOta Jogja di malam hari. Selain menjadi ikon kota, tugu ini juga merupakan sumbu imajiner Yogyakarta yang menghubungkan Pantai Parangtritis, Panggung Krapyak, Keraton Yogyakarta, dan Gunung Merapi.

-Titik Nol Kilometer Terletak dekat Malioboro, kawasan ini menawarkan suasana serupa dengan banyak pertunjukan live music dan tari, terutama di sekitar Gedung Bank Indonesia dengan arsitektur Belanda yang khas. Disini sobat bisa hunting foto sambil menikmati keramaian jalan utama Malioboro, walaupun akan sangat ramai tapi suasananya tidak akan bisa dilupakan.

- Jogja National Museum Museum ini berjarak 2 kilometer dari Malioboro dan menjadi tempat seni dan budaya untuk publik. Tempat ini cocok buat sobat kunjungi bersama anak-anak, sambil jalan-jalan ke Malioboro mampir ke Museum ini bisa menambah ilmu dan wawasan mengenaik budaya dan tradisi Jogja. Awalnya merupakan kompleks Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) dan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD). Namun saat ini sudah difungsikan sebagai Museum National Jogja.

-Taman Pintar Wisata ini sangat dekat dengan Jalan Malioboro, tempat ini cocok untuk wisata keluarga dan membawa anak-anak, dengan berbagai tempat belajar sejarah, teknologi, flora, dan fauna, seperti Ruang Planetarium dan Wahana Bahari. Jadi anak-anak tidak bosan saat berkunjung ke tempat ini.

- Pasar Beringharjo Jalan Malioboro Tempat belanja khas Yogyakarta yang berjarak 700 meter dari Malioboro ini sangat cocok buat sobat yang hobi berbelanja, menyajikan beragam barang dengan harga yang terjangkau. Di pasar ini sobat bisa berburu oleh-oleh khas Jogja mulai dari makanan, souvenir, baju batik, tas dan masih banyak lagi yang bisa sobat beli di sini.

Jadi itu untuk sejarah dan perkembangan Jalan Malioboro, salah satu ikon kota Jogja yang memiliki banyak cerita menarik dan wajib sobat kunjungi saat berwisata ke Jogja. Jika sobat mau trip ke Yogyakarta gak pengen ribet, sobat bisa langsung menghubungi Admin Ardes di https://www.ardestourjogja.com/ atau di sosial media Ardes @ardestourindonesia. Jadi tunggu apalagi? mau liburan yang mudah dan menyenangkan sudah pasti Ardes Tour pilihannya. See You Sobat...
Blog Post Lainnya
Social Media
Kontak & Alamat
02742850086
085266985956
082220164585
085156574792
085174168248
ardestour@gmail.com
Pembayaran
-
-
Ardes Tour Indonesia 2024