Yogyakarta merupakan salah satu daerah wisata yang sangat terkenal di Indonesia. Yogyakarta terkenal sebagai sebuah daerah yang kaya akan tradisi dan budayanya. Banyak orang yang datang ke Jogja hanya ingin menikmati situs budaya yang masih dilestarikan hingga saat ini. Sobat Ardes bisa belajar dan melihat langsung berbagai kearifan budaya di Jogja dengan mengunjungi beberapa objek wisata budaya di Yogyakarta. Kali ini mimin akan mengulas mengenai Candi Borobudur.
1. Sejarah
Dinasti Sailendra membangun peninggalan Budha terbesar di dunia antara 780-840 Masehi. Dinasti Sailendra merupakan dinasti yang berkuasa pada masa itu. Peninggalan ini dibangun sebagai tempat pemujaan Budha dan tempat ziarah. Tempat ini berisi petunjuk agar manusia menjauhkan diri dari nafsu dunia dan menuju pencerahan dan kebijaksanaan menurut Buddha. Peninggalan ini ditemukan oleh Pasukan Inggris pada tahun 1814 dibawah pimpinan Sir Thomas Stanford Raffles. Area candi berhasil dibersihkan seluruhnya pada tahun 1835.
Sumber: https://yogyakarta.hoteltentrem.com/
Disamping kegiatan pembersihan, ia juga mengadakan penelitian khususnya terhadap stupa puncak Candi Borobudur, namun sayang mengenai laporan penelitian ini tidak pernah terbit. Pendokumentasian berupa gambar bangunan dan relief candi dilakukan oleh Wilsen selama 4 tahun sejak tahun 1849, sedangkan dokumen foto dibuat pada tahun 1873 oleh Van Kinsbergen. Menurut legenda Candi Borobudur didirikan oleh arsitek Gunadharma, namun secara historis belum diketahui secara pasti. Pendapat Casparis berdasarkan interpretasi prasasti berangka tahun 824 M dan prasasti Sri Kahulunan 842 M, pendiri Candi Borobudur adalah Smaratungga yang memerintah tahun 782-812 M pada masa dinasti Syailendra. Candi Borobudur dibangun untuk memuliakan agama Budha Mahayana. Pendapat Dumarcay Candi Borobudur didirikan dalam 5 tahap pembangunan yaitu:
- Tahap I + 780 Masehi
- Tahap II dan III + 792 Masehi
- Tahap IV + 824 Masehi
- Tahap V + 833 Masehi
2. Bentuk Relief
Disamping maknanya sebagai lambang alam semesta dengan pembagian vertikal secara filosofis meliputi Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu, Candi Borobudur mengandung maksud yang amat mulia, maksud ini diamanatkan melalui relief-relief ceritanya. Candi Borobudur mempunyai 1.460 panil relief cerita yang tersusun dalam 11 deretan mengitari bangunan candi dan relief dekoratif berupa relief hias sejumlah 1.212 panil. Relief cerita pada tingkat Kamadhatu (kaki candi) mewakili dunia manusia menggambarkan perilaku manusia yang masih terikat oleh nafsu duniawi. Hal ini terlihat pada dinding kaki candi yang asli terpahatkan 160 panil relief Karmawibhangga yang menggambarkan hukum sebab akibat. Tingkat Rupadhatu (badan candi) mewakili dunia antara, menggambarkan perilaku manusia yang sudah mulai meninggalkan keinginan duniawi, akan tetapi masih terikat oleh suatu pengertian dunia nyata. Pada tingkatan ini dipahatkan 1.300 panil yang terdiri dari relief Lalitavistara, Jataka, Avadana, dan Gandawyuha.
Sumber: https://candi1001.blogspot.com/
Selama restorasi pada awal abad ke 20, ditemukan dua candi yang lebih kecil di sekitar Borobudur, yaitu Candi Pawon dan Candi Mendut yang segaris dengan Candi Borobudur. Candi Pawon berada 1.15 km dari Borobudur, sementara Candi Mendut berada 3 km dari Candi Borobudur. Terdapat kepercayaan bahwa ada hubungan keagamaan antara ketiga candi tersebut namun masih belum diketahui secara pasti proses ritualnya. Ketiga candi membentuk rute untuk Festival Hari Waisak yag digelar tiap tahun saat bulan purnama pada Bulan April atau Mei. Festival tersebut sebagai peringatan atas lahir dan meninggalnya, serta pencerahan yang diberikan oleh Buddha Gautama.
3. Lokasi dan Rute
Sumber: https://borobudurpark.com/
Berlokasi di Jl. Badrawati, Kw. Candi Borobudur, Borobudur, Kec. Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Jika sobat berkunjung ke Jogja via kereta dan turun di Stasiun Tugu. Sobat bisa langsung menuju Jl. Magelang untuk menuju Candi Borobudur. Dari Jl. MAgelang lurus menuju arah Kota Magelang. Setelah sekitar 40 km, anda akan menemui Tugu Bambu Runcing Muntilan. Tak lama setelah tugu, anda akan bertemu pertigaan Palbapang ( Mungkid Magelang), ambil arah kiri. Jarak Palbapang sampai Borobudur sekitar 10 km. Candi Mendut sekitar 4,5 km.Waktu tempuh dari Stasiun Tugu ke Candi Borobudur sekitar 1 jam.
4. Harga Tiket Masuk
Sumber: https://borobudurnews.com/
Pembelian tiket masuk candi Borobudur bisa sobat dapatkan melalui online di https://borobudurpark.com atau langsung ke loket area Candi Borobudur. Harga tiket masuk Candi Borobudur sebagai berikut:
- Tiket Plataran Candi Rp. 50.000 wisatawan berusia diatas 10 tahun
- Tiket Plataran Candi Rp. 25.000 wisatawan usia 3-10 tahun
- Tiket naik Stupa Rp. 120.000 wisatawan berusia diatas 10 tahun
- Tiket naik Stupa Rp. 75.000 wisatawan usia 3-10 tahun
- Tiket Plataran Candi Rp. 400.000 wisatawan dewasa mancanegara
- Tiket Plataran Candi Rp. 250.000 wisatawan anak-anak mancanegara
- Tiket naik Stupa Rp. 455.000 wisatawan dewasa mancanegara
- Tiket naik Stupa Rp. 305.000 wisatawan anak-anak mancanegara
Itulah sobat sedikit ulasan mengenai Candi Borobudur dengan sejarah dan juga hal-hal menarik yang bisa sobat temukan di Candi Borobudur. Jika masih bingung buat rencana trip Jogja dan sekitanya bisa nih langsung menghubungi Admin Ardes di https://www.ardestourjogja.com/ atau di sosial media Ardes @ardestourindonesia. Jadi tunggu apalagi? mau liburan yang mudah dan menyenangkan sudah pasti Ardes Tour pilihannya. See You Sobat...